Tiga Macam Dunia
Dunia adalah tempat yang menyenangkan, manis, mengasyikkan dan dikira kekal , namun sesungguhnya dunia itu berlalu dengan cepatnya menuju kepada kefanaan. Dalam cahaya Al Qur'an terdapat 3 macam Dunia yang kita lakukan dalam kehidupan, yaitu :
1. Dunia yang mengarah kepada Asmaul Husna. Yaitu kehidupan yang menjadikan Asmaul Husna sebagai cermin dalam tindakan dan perbuatan. Apabila kita mengarahkan dunia kepada Asmaul Husna, maka dianalogikan sebagai cermin baginya (manusia).
2. Dunia yang mengarah kepada akhirat. Yaitu kehidupan yang menjadikan akhirat sebagai ladang perbuatan. Sehingga ketika waktunya tiba , kita dapat menikmati hasil dari ladang yang telah kita tanam.
3. Dunia yang mengarah pada ahli dunia. Yatu kehidupan yang hanya berfokus dan mementingkan kehidupan dunia , tanpa memperhatikan kehidupan akhirat dan asmaul husna, sehingga hanya menjadi tempat permainan dan senda gurau bagi orang - orang yang lalai .
Sejatinya, dunia hanyalah seperti tempat bisnis yang bersifat sementara dan sebagai tempat jamuan yang disinggahi setiap hari, kemudian ditinggalkan. Seperti sebuah pasar yang berada di sebuah jalan untuk tempat bisnis orang-orang yang datang dan pergi. Kefanaan dunia itu, maka hendaklah setiap manusia dapat memaknai dan menjadikan kehidupan dunia ini dengan Asmaul Husna sebagai cermin dan Akhirat sebagai ladang.
Risale I Nur - Tuntunan Bagi Generasi Muda - Gençlik Rehberi
1. Dunia yang mengarah kepada Asmaul Husna. Yaitu kehidupan yang menjadikan Asmaul Husna sebagai cermin dalam tindakan dan perbuatan. Apabila kita mengarahkan dunia kepada Asmaul Husna, maka dianalogikan sebagai cermin baginya (manusia).
2. Dunia yang mengarah kepada akhirat. Yaitu kehidupan yang menjadikan akhirat sebagai ladang perbuatan. Sehingga ketika waktunya tiba , kita dapat menikmati hasil dari ladang yang telah kita tanam.
3. Dunia yang mengarah pada ahli dunia. Yatu kehidupan yang hanya berfokus dan mementingkan kehidupan dunia , tanpa memperhatikan kehidupan akhirat dan asmaul husna, sehingga hanya menjadi tempat permainan dan senda gurau bagi orang - orang yang lalai .
Sejatinya, dunia hanyalah seperti tempat bisnis yang bersifat sementara dan sebagai tempat jamuan yang disinggahi setiap hari, kemudian ditinggalkan. Seperti sebuah pasar yang berada di sebuah jalan untuk tempat bisnis orang-orang yang datang dan pergi. Kefanaan dunia itu, maka hendaklah setiap manusia dapat memaknai dan menjadikan kehidupan dunia ini dengan Asmaul Husna sebagai cermin dan Akhirat sebagai ladang.
Risale I Nur - Tuntunan Bagi Generasi Muda - Gençlik Rehberi
Comments
Post a Comment