Peran Manusia di Dunia



Fenalığı kendinden, iyiliği Allah’tan bil melindeki ayetin bir açıklaması.
Inananların ve inanmayanların dünya hayatindaki kazanç ve kayıplarına dair bir karşılaştırma


اَللهُ لاَۤ اِلٰهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ
Allah, tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus MakhlukNya. ( QS. Ali Imran : 2 )
Sahabatku, marilah kita memahami dunia dan peran jiwa manusia di dalamnya, apa itu dan nilainya bagi manusia, serta bagaimana tanpa agama yang benar, dunia akan menjadi penjara besar bagi seluruh manusia; bahwa yang bisa memecahkan kunci rahasia alam raya dan mampu menyelamatkan jiwa manusia dari kegelapan, hanya Dia , Allah , tiada Tuhan selain Dia.
Cerita kecil berikut menjadi renungan untuk memahami hakikat tersebut.
Suatu hari, dua orang bersaudara pergi bersama dalam suatu perjalanan pengembaraan yang panjang. Mereka terus berjalan hingga sampai di sebuah persimpangan jalan, dan mereka bertemu dengan seorang lelaki yang berwibawa.
Mereka bertanya, “Jalan manakah yang baik wahai Saudara ?”
Lelaki itu menjawab, “Jalan sebelah kanan sarat peraturan dan undang – undang. Namun didalamnya terdapat keselamatan dan kebahagiaan. Sedangkan jalan sebelah kiri merupakan jalan bebas. Namun, dibalik kebebasan itu terdapat bahaya dan derita. Jadi , terserah kalian mau memilih jalan yang mana.”
Setelah mendengar keterangannya, saudara yang berakhlak mulia mengucapkan, “Tawakkaltu ‘ala Allah” ( Aku bertawakal kepada Alllah),” lalu pergi melewati jalan kanan dengan mengikuti rambu – rambu dan peraturannya. Sedangkan saudaranya yang tidak berakhlak dan suka berfoya – foya, telah memilih jalan kiri semata –mata demi mengikuti keinginannya untuk bebas merdeka. Ia pergi dengan hati ringan secara lahiriah, namun berat secara batin. Orang ini berjalan melalui lembah dan bukit kemudian memasuki padang pasir tandus. Tiba – tiba dia mendengar suara yang amat menakutkan. Dia melihat seekor singa sangat buas keluar dari rimba dan berlari hendak menerkamnya. Dia pun melarikan diri dalam keadan panic, dan terjatuh kedalam sebuah sumur kering yang dalam.
Setelah jatuh sampai separuh sumur, tangannya memetang sebatang pohon, lalu dia berpaut padanya. Pohon yang tumbuh pada dinding sumur itu memiliki dua akar. Didalamnya terdapat hewan – hewan, naga didasar sumur, serangga di dinding sumur dan yang lainnya. Kemudian ketika ia memandang ke atas pohon tempat dia bergelantung, dia mendapatipohon itu sejenis pohon tin. Tetapi anehnya ditangkainya tumbuh buah buahan dari berbagai jenis pohon, mulai dari jenis kacang – kacangan hingga delima.
Namun demikian, karena kesalahpahaman dan tidak berfikir dengan baik, orang itu tetap saja tidak menyadari bahwa semua peristiwa ini tidak lumrah. Dalam peristiwa seajab itu pasti dibaliknya tersimpan rahasia besar. Dia tidak menyadari bahwa Allah yang Maha Kuasa yang berada di balik itu .
Pengembara yang bijaksana senantiasa melihat hakikat. Baginya hakikat segala sesuatu yang indah. Dengan memahami keindahan hakikat, dia menghormati kesempurnaan Pemilik hakikat. Maka, dia layak menerima rahmatNya.
“Ketahuilah , keburukan berasal dari dirimu sendiri sementara kebaikan berasal dari Allah.”
Sesungguhnya dua saudara itu, satunya adalah jiwa mukmin dan hati orang saleh. Sedangkan yang lainnya adalah jiwa orang kafir dan hati orang fasiq. Jalan kanan itu adalah Al Qur’an dan iman. Jalan kiri adalah jalan kedurhakaan dan kekufuran. Taman adalah kehidupan social di kalangan manusia. Disitulah perkara yang baik dna buruk, indah jelek didapati bersama sama. Padang pasir adalah dunia ini, singa merupakan kematian dan ajal, sumur adalah tubuh manusia dan usia kehidupan.
Dari semuanya itu dapat kita simpulkan, jika seseorang menjadikan kehidupan yang fana ini sebagai tujuan utama, walaupun secara lahir dia berada di surge, namun secara maknawi dia berada dalam neraka. Namun jika seorang manusia benar benar ingin mencapai kehidupan yang baka , maka ia akan mendapat Saadatud Darain ( kebahagiaan dunia akhirat). Sesukar dan sesusah apa pun duniany, dia tetap akan melihatnya bagaikan terminal menuju surge. Dia akan tetap melihatnya indah, akan terus tabah dan akan senantiasa bersyukur dalam kesabaran.
Ya Allah jadikan kami termasuk mereka yang mendapatkan kebahagiaan , keselamatan Al Qur’an dan Iman

Comments

Popular Posts